Tradisi Maaf-Maafan Halalbihalal di Indonesia
-
Tradisi Lebaran yang Khas: Momen Lebaran atau Hari Raya Idulfitri di Indonesia dirayakan dengan tradisi maaf-maafan yang dikenal sebagai halalbihalal.
-
Asal Mula Istilah Halalbihalal: Meskipun menggunakan nuansa bahasa Arab, istilah halalbihalal sebenarnya merupakan hasil adaptasi dalam budaya Indonesia. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh seorang penjual martabak asal India di Solo sekitar tahun 1935-1936.
-
Makna dan Maknulnya: Halalbihalal tidak memiliki arti harfiah dalam bahasa Arab. “Halal” dalam konteks ini merujuk pada kekusutan, kekeruhan, dan kesalahan yang dihalalkan kembali melalui maaf-memaafkan setelah menunaikan puasa Ramadan.
-
Inisiatif untuk Persatuan: Versi lain menyebutkan bahwa pada tahun 1948, KH Abdul Wahab Hasbullah mengusulkan konsep halalbihalal kepada Presiden Soekarno sebagai cara mempererat hubungan antar pemimpin politik yang berselisih.
-
Sebuah Kehangatan Persaudaraan: Hingga kini, tradisi halalbihalal tetap dilestarikan. Di momen ini, orang saling maaf-memaafkan dan bersilaturahmi, baik dalam lingkup keluarga, sesama Muslim, maupun dengan anggota komunitas beragama lain.
-
Simbol Kebahagiaan dan Pahala: Selain sebagai bentuk mempererat tali persaudaraan, halalbihalal juga diyakini sebagai ajang untuk menambah pahala di sisi Tuhan.